Facebook menjadi aplikasi media sosial yang banyak digunakan oleh orang bahkan saat ini. Dibuat oleh seorang Milyiader dan Jenius Teknologi asal Amerika bernama Mark Zuckhenberg dan lainnya. Menjadi aplikasi media sosial dengan 3 Miliar pengguna aktif bulana (Desember 2022) serta menduduki peringkat ke 3 sebagai situs web paling banyak di kunjungi di dunia pada tahun 2023.
Bagaimana Facebook dapat menghubungkan banyak orang dari berbagai dunia menjadi daya tersendiri. Namun, kepopuler facebook tersebut kerap kali menjadi salah satu alasan mengenai masalah keamanan akun dari pada pengguna facebook. Facebook dapat menjadi ladang data yang besar.
Hingga saat ini saya melihat facebook sebagai aplikasi sosial media yang cukup buruk berdasarkan pengalaman pengguna, mengapa saya mengatakan demikian? Banyak postingan yang berisi link berbahaya di posting secara terbuka, dan ternyata kebanyakan dari pengguna yang memposting hal tersebut mengaku bahwa akunnya telah diretas.
Lalu mengenai iklan yang cukup menggangu yaitu mengenai situs judi online yang sangat banyak, bahkan jika dilihat dari berbagai aplikasi sosial media lain, hanya facebook lah yang menyediakan banyak sekali, dan ini termasuk kepada aplikasi media sosial meta lainnya yaitu instagram.
Kara Wisher dan Schoot galloway dalam Podacast nya membahas mengenai aplikasi besutan perusahaan meta (dulunya facebook) mengatakan bahwa "Setengah miliar informasi pengguna Facebook telah diposting di situs peretasan . Ini berasal dari peretasan yang terjadi beberapa tahun lalu, menurut pakar keamanan siber, namun kini muncul kembali. Ada catatan termasuk nama, nomor telepon, ulang tahun, lokasi. Lebih dari 32 juta akun di Amerika Serikat, 11 juta di Inggris, dan 6 juta di India terkena dampaknya. Seorang juru bicara Facebook mengatakan ini adalah informasi lama dan mereka telah memperbaikinya pada Agustus 2019, namun tidak mengatakan apakah mereka telah memberi tahu pengguna pada saat itu. Dan pelanggaran ini bukanlah pelanggaran. Sekadar memperjelas kepada orang-orang, informasi tersebut muncul kembali di bagian gelap web ini. Tapi sekali lagi, ini hanyalah pengingat bahwa Anda memberikan banyak informasi ke Facebook dan mereka mengambil banyak informasi. Scott, bagaimana menurutmu?"
Lantas mengapa Facebook menjadi aplikasi yang rentan di retas?
Sebenarnya ada berbagai alasan, mulai dari kesalahan penyebaran data, kesalahan pengguna dan kesalahan sistem itu sendiri.
Untuk memperjelas pernyataan tersebut, mari kita bahas bersama.
1. Kebocoran Data Pengguna Facebook
![]() |
data pengguna akun facebook yang bocor berdasarkan situs haveibeenpwned. |
Berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari situs haveibeenpwned. Terdapat 509,458,528 juta data pengguna Facebook yang telah terjual secara publik. Jadi terdapat sebanyak 25% data pengguna yang telah bocor di situs gelap. Walau data tersebut bukan termasuk kata sandi pengguna secara langsung.Namun hal itu mengkhawatirkan, lantas data pengguna yang bocor bisa saja digunakan untuk melakukan tindakan kejahatan seperti spamming, scamming, smishing, dan phising. Sehingga, pengguna yang tertipu bisa saja secara tidak sadar memberikan kendali atas akun mereka.
pada situs haveibeenpwned ini kamu juga dapat memeriksa sendiri apakah ada data kamu yang telah bocor di situs gelap.
BACA JUGA : Tips Dan Trik Menggunakan CMD Pada Windows, Jarang Orang Tau!
2. Masih banyak pengguna yang tidak memedulikan keamanan akun.
Menurut data dari Statista, pada tahun 2022, terdapat 653,3 juta akun Facebook yang diretas secara global. Peretasan bukan sesuatu yang instan, dan dapat dilakukan dalam sekali duduk. Hal ini diakibatkan karena ketidak pedulian para pengguna akun terhadap keamanan akunnya.
Sebagai contoh, demi keamanan akun pengguna facebook akan diminta untuk mengaitkan nomor telepon atau email, tapi masih banyak pengguna yang mengabaikannya. Dampaknya adalah ketika orang lain telah berhasil untuk meretas akun tersebut, maka pengguna yang sebenarnya tidak akan bisa lagi untuk kembali memasuki akunnya.
Atau sebagai langkah keamanan berlapis, 2FA atau Autentikasi 2 Faktor yang dapat memberikan keamanan berlapis kepada pengguna, jika seorang peretas berhasil mendapatkan kata sandi dari korban, maka autentikasi 2 faktor dapat mencegah peretas untuk masuk, selain daripada mendapatkan izin dari pengguna sebenarnya.
3. Menyebarkan Informasi Pribadi dengan sembarangan.
Dalam dunia digital, informasi pribadi merupakan hal yang berbahaya jika digunakan oleh orang-orang tertentu. Data yang didapat saat ini kebanyakan dari media sosial. Seringkali di media sosial tanpa sadar seseorang mempublikasikan sesuatu yang pribadi, tanpa mengetahui dampak yang akan timbul.
BACA JUGA : Latihan Dasar Pemrograman Web : Membuat Web Tebak Angka
4. Keamanan Akun Yang Lemah
kata sandi yang lemah dan mudah ditebak adalah sasaran empuk para peretas. Saat ini telah beredar tool yang dapat melakukan pengujian kata sandi dari data-data yang bocor di internet. Ketika pengguna masih memakai kombinasi kata sandi yang umum, seperti memasukkan nama diri sendiri, tanggal lahir, nomor hp, nama pasangan atau data diri yang mudah ditebak, saat itulah peretas dengan mudah mendapatkan kendali atas akun korban.
BACA JUGA : Mengapa Windows 10 Selalu Melakukan Update Sistem?
5. Banyaknya Akun Yang Tidak Terpakai/ Fake Account
Banyak orang membuat akun baru pada apliaksi facebook dan kemudian tidak menggunakannya lagi. Banyaknya akun Facebook yang tidak terpakai merupakan sebuah fenomena yang cukup memprihatinkan. Berdasarkan data yang saya terima dari statista, terdapat 16% dari toal seluruh pengguna facebook ternyata adalah akun palsu atau akun duplikat.
![]() |
data pengguna palsu berdasarkan laporan statista |
Akun seperti ini sering menjadi target serangan, karena memiliki keamanan yang rendah.
Sebagai pengguna yang berselancar di media sosial, menjaga data pribadi merupakan keharusan bagi tiap individu. Data yang tersebar secara publik bisa saja dijadikan sebagai alat yang berbahaya terhadap diri, seperti yang paling umum saat ini adalah penggunaan data pribadi sebagai peminjam online.
Sebagai antisipasi langkah awal, perhatikan tips ini untuk menjaga privasi kamu di media sosial.
- Gunakan kata sandi yang kuat dan unik.
- Aktifkan autentikasi dua faktor (2FA).
- Verifikasi login.
- Hati-hati dengan penipuan.
- Perbarui informasi pribadi Anda.
- Jangan gunakan akun Facebook yang tidak terpakai.
Ikuti Juga channel telegram untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai dunia IT dengan cara klik disini
atau dukung saya agar semakin bersemangat dalam membuat konten-konten berkualitas disini